Laman

Jumat, 25 Februari 2011

Dari Rindu Menjadi Semangat

Telah banyak aku bercerita dan berkisah tentang anak ku yang pergi (alias dengan sengaja aku titipkan) ke pesantren. Belum lepas satu minggu, hati ini masih terus dihinggapi rasa tak menentu… rindu. Dalam keseharian, mata ini tak luput menatap slide foto anakku, afif. Seakan Aku tak mengerti apa yang ku alami, mungkin akibat sebuah rencana ku padamu… mengharap menjadi manusia yang lebih baik dariku.
Anakku tidak badung, anakku seorang pendengar yang baik, anaku sosok yang berpengaruh, anakku memiliki semangat dan atusias tinggi. Anakku gemar membaca. Anakku mengutamakan bermain-main dari pada memasukkan satu sendok nasi ke dalam mulutnya. Dia berani, tapi yang paling penting dia sangat manis. Oh…anaku yang manis, abimu rindu padamu.

Baru tersadari ketika sesuatu yang begitu terang datang seakan menyilaukan mataku. Ayo bangkit… ini bukan akhir, ini hanyalah permulaan. Permulaan yang begitu menyakitkan, melepas kepergian anak baru berumur 6 tahun mengenyam pendidikan, jauh dalam pengawasan dan perlindungan langsungku.

Maaf oh…anaku yang manis, abimu rindu padamu. Bukan hal yang mengejutkan aku sangat benar-benar tersayat hari ini. Aku berjanji  akan ku buatkan sajak manis buatmu setiap hari… ya mulai hari ini ku kirim kau sajak terbaikku… akan ku buat bangga dirimu di dunia dan akhirat nanti… bahwa kau memiliki abi yang saleh… Amiin. Selamat berjuang anakku manis… abi dan umi selalu mendo’akanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mulai dari Komentar Sambungkan Silaturahmi...